Architecture

[Arsitektur][bleft]

Adventure

[Adventure][twocolumns]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Mengintip Keindahan Arsitektur Rumah Tradisional Bangsa Arab


arsitektur rumah arab

Blog Rumah Hijrah - Beragam corak arsitektur dunia sangat dipengaruhi oleh segi budaya lokal. Hingga akan kita temui beraneka rumah-rumah bergaya tradisional dengan segala kekhasannya. Dan ini sangat menarik untuk diamati. 

Selain arsitektur tradisional dari negeri sendiri, indonesia -  yang sudah sangat familiar bagi saya, meski sejujurnya masih banyak yang belum saya nikmati. Arsitektur tradisional bangsa Arab juga dinilai memiliki keindahan yang sangat eksotik dan menarik untuk kita intip. Bukan tanpa alasan bila saya ingin mengulasnya. Kebetulan saat ini saya tengah berada di negeri Saudi, hingga secara otomatis nuansa tradisional ala padang pasir sangat kental saya rasakan.

Nuansa dengan warna khas lukisan padang pasir  yang sangat menarik dari segi budaya ini, hadir hampir di setiap rumah hunian bangsa-bangsa arab yang mendiami wilayah selatan hingga utara.

Ada tiga gaya arsitektur utama di semenanjung Arab: barat, tengah, dan selatan.

Di pantai barat, iklimnya panas dan lembab, dan rumah-rumah dibangun dengan memaksimalkan sirkulasi udara melalui ruangan. Jendela yang dibangun untuk menangkap angin, seringkali ada garis lurus melalui rumah, dan langit-langitnya memiliki lubang ventilasi untuk membiarkan udara hangat naik.

Di bagian tengah dan ke arah timur, iklimnya panas dan kering, namun perubahan suhu antara siang dan malam sangat besar, sehingga rumah dan jalan dibangun untuk memberi bayangan maksimal saat mereka mengumpulkan kehangatan disaat dingin atau berlindung dari terik.

Dinding lumpur tebal mendingin di malam hari, sehingga rumah-rumah terasa nyaman di siang hari, dan menjelang malam orang-orang akan berpindah ke halaman. Kemudian, saat udara malam yang dingin memaksa mereka masuk ke dalam, rumah itu nyaman dan hangat sampai pagi hari.

Gaya ketiga ditemukan di selatan, di dataran tinggi, di tempat yang lebih dingin dan di mana curah hujan lebih banyak.


Singkatnya dapat saya gambarkan, bila seseorang memasuki rumah melalui jalan utama maka ia akan melangkah ke sebuah lorong masuk yang dikenal sebagai dihliz.

Lantai tanah atau pintu masuk diperuntukkan bagi pria, dan wanita memiliki akses masuk tersendiri. Jadi, tamu pria tidak akan berpapasan dengan tamu wanita lainnya.

Lantai atas adalah milik para wanita, dan pengunjung tidak bisa naik ke lantai atas tanpa pendamping.

Lantai lorong masuk ditutupi pasir atau semacam mortar yang disebut tubtab.

Di salah satu atau kedua sisi aula depan digelar bangku-bangku tempat tuan rumah duduk dan menerima pengunjung atau tamu biasa untuk sekedar minum teh bersama mereka dan merokok dengan pipa airnya, atau shishah.




Disisi lain aula depan - terkadang di kedua sisi - di atas lantai, merupakan ruang penting yang disebut maq'ad, yang berfungsi sebagai kantor bisnis, atau ruang tamu untuk menerima teman-teman karib.

Terkadang juga difungsikan sebagai ruang tidur selama sore musim panas, atau sebagai gudang barang dagangan atau koper-koper para tamu selama musim ziarah. 



Maq'ad ruangan terluas dalam rumah.
Ornamen mengambil peranan dalam dekorasi maq'ad
Nuansa Arab tradisional menyatu dalam ruang maq'ad ini

Bahkan di rumah yang paling sederhana sekalipun, kegiatan sosial memainkan peran penting; Oleh karena itu maq'ad biasanya berukuran luas, langit-langit nya tinggi dan dihias dengan baik. Di rumah-rumah yang lebih tua dan lebih kaya, maq'ad digantikan oleh sebuah ruangan yang lebih mewah yang dikenal sebagai diwan, dengan karpet di lantai dan bantal-bantal untuk duduk atau berbaring di sepanjang dinding, tempat orang-orang bertemu untuk resepsi, makan malam dan atau membicarakan tentang bisnis.


 



Merupakan sebuah kekhasan arsitektur bangsa Arab yakni dalam mendesain rumah-rumah hunian mereka masih mempertahankan sentuhan tradisional. Karakter kuno digabungkan dengan modern tanpa meninggalkan nuansa kemewahan.

Saya Ramadhan, selamat datang di Rumah Hijrah, salam hangat dari kota Madinah.


Tidak ada komentar: