Architecture

[Arsitektur][bleft]

Adventure

[Adventure][twocolumns]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Vilarinho da Furna: Kisah Desa Romawi yang Tenggelam

Blog Rumah Hijrah - Vilarinho da Furna, terletak di utara Portugal, adalah sebuah desa tua yang dihapus dari peta pada tahun 1972 oleh pembangunan sebuah bendungan di dekatnya. Ketika sebuah reservoir di Sungai Homem terisi maka Vilarinho da Furnapun  tenggelam, tapi tidak untuk selamanya. Sesekali, ketika permukaan air waduk berada di bawah tingkat tertentu, bangunan-bangunan desa yang terendam air itupun akan bermunculan.

Raibnya Vilarinho da Furna memang sudah lama, namun tulisan-tulisan mengenainya masih terus ada selama hampir dua dekade. Ini cerita lama yang sama-perusahaan besar menginginkan lahan untuk proyek besar; perusahaan besar mengusir orang; perusahaan besar menghancurkan rumah orang. Perusahaan besar tersebut dalam hal ini adalah Perusahaan Listrik Portugis, dan proyek besarnya adalah bendungan pembangkit listrik tenaga air 125 MW.

Photo credit: www.cm-terrasdebouro.pt

Puluhan kota dan desa di seantero dunia mengalami nasib yang hampir sama di tangan perusahaan listrik. Tapi Vilarinho da Furna bukan sembarang desa. Desa itu berusia 2.000 tahun yang dibangun pada masa Romawi. Meski belum banyak diketahui tentang sejarah awalnya, masih ada beberapa reruntuhan kuno. Yang paling menonjol adalah tiga jembatan Romawi.

Ketika desa tersebut mulai dibanjiri,  populasi Vilarinho da Furna saat itu sekitar 300 warga. Mereka memelihara ayam, sapi, babi, domba dan kambing. Ada padang rumput di atas perbukitan dan lahan subur cukup luas. Jadi rumah-rumah dibangun berdekatan dan memiliki lantai pertama yang menjorok.

Desa tersebut dievakuasi mulai bulan September 1969, dan penduduk terakhir pindah pada tahun 1971. Perusahaan listrik tersebut membayar kompensasi yang sedikit sebagai ganti rugi- hanya setengah escudo per meter persegi tanah, yang cukup untuk membeli setengah sarden di waktu itu. Untuk rumah dan bangunannya, tarifnya tetap pada 5 escudos per meter persegi. Penduduk desapun mengambil barang yang bisa mereka bawa, termasuk genteng yang hanya menyisakan dinding rumah kosong.

Akhirnya pada tahun 1972, dinding penahan diledakkan dan banjir dari Sungai Homem dalam sekejap menelan Vilarinho da Furna selamanya. Ironisnya, pembangunan bendungan dan banjir desa selanjutnya yang memungkinkan Vilarinho da Furna masih tetap diingat.

Ketika musim kering yang sangat panjang, permukaan airpun turun, para turis berduyun-duyun ke tepi reservoir untuk melihat sekilas penampakan desa yang seolah muncul dari bawah air.


Photo credit: adere-pg.pt
Photo credit: Benkeboy/Wikimedia
The Vilarinho da Furna dam. Photo credit: adere-pg.pt

Bagaimana? Menarik bukan? Saya Ramadhan, selamat datang di Rumah Hijrah, salam hangat dari kota Madinah.

Tidak ada komentar: